Jakarta - Sebelum membeli properti, Anda perlu memahami tentang tipe-tipe hunian yang biasanya tersedia. Ini akan memudahkan Anda mencari hunian yang sesuai dengan kebutuhan dan modal Anda. Tipe hunian biasanya dibedakan berdasarkan sejumlah hal. Ada yang dibedakan berdasarkan jenis bangunan, seperti rumah tapak, ruko, apartemen, rumah susun, dan sebagainya. Lalu ada yang dibedakan berdasarkan desainnya, serta ada yang berdasarkan ukuran luas mengenai tipe hunian untuk rumah tapak berdasarkan ukurannya, umumnya developer membedakannya ke dalam 6 tipe, yakni tipe 21, 36, 45, 54, 60, dan 70. Keenam tipe tersebut adalah yang umum didesain untuk rumah modern minimalis. Berikut perbedaan untuk masing-masing tipe Tipe 21Rumah tipe 21 termasuk kecil sebab luas bangunannya hanya 21 meter persegi. Dimensi untuk rumah tipe 21 umumnya 3 x 7 meter, 5,25 x 4 meter, dan 6 x 3,5 meter. Untuk tipe ini, harganya di Indonesia umumnya berkisar antara Rp 80 juta – Rp 300 juta. Tipe 36Rumah tipe 36 pas untuk keluarga kecil yang baru menikah. Rumah tipe ini biasanya dilengkapi 1 hingga 2 kamar tidur dengan dimensi 6 x 6 meter, 9 x 4 meter dan sebagainya. Umumnya, harga rumah dibanderol sekitar Rp 120 juta – Rp 400 45Rumah tipe 45 paling banyak dicari oleh orang Indonesia karena ukurannya yang cukup luas dan harganya cukup terjangkau. Dimensi standar untuk rumah ini yakni 6 x 7,5 meter dengan harga jual umumnya Rp 150 juta – Rp 500 54Rumah tipe 54 biasanya dihuni oleh masyarakat menengah ke atas. Rumah tipe ini umumnya memiliki 3 kamar tidur dengan dimensi 9 x 6 meter dan 13,5 x 4 meter. Umumnya harganya berkisar Rp 250 juta – Rp 800 juta per 60Rumah tipe 60 bisa didesain dengan cukup lapang untuk setiap ruangannya. Dengan luas 60 meter persegi, penghuni bisa mengeksplorasi tiap ruang yang tersedia. Harganya sendiri berkisar Rp 300 juta – Rp 900 juta. Tipe 70Rumah tipe 70 dengan luas bangunan 70 meter persegi, telah menawarkan kenyamanan dan kelegaan bagi penghuninya. Rumah sudah sangat besar sehingga cukup untuk Anda huni bersama anak-anak dan orang tua. Desainnya bisa untuk 1 atau 2 lantai, namun harganya cukup mahal, berkisar Rp 500 juta hingga miliaran rupiah.sumber wdl/wdl
Terdapatbeberapa tipe rumah yang salah satunya juga bisa dibedakan dengan mengetahui ukuran agar bisa juga menyesuaikan dengan kebutuhan yang dimiliki oleh pembeli rumah itu sendiri. Simak beberapa tipe yang banyak digunakan di Indonesia penting untuk kamu ketahui seperti yang akan dijelaskan pada artikel di bawah ini. Untuk kamu yang tengah mencari rumah, pasti sudah tak asing dengan istilah spesifikasi rumah. Namun, karena bukan hal yang lumrah, tak jarang banyak orang yang kemudian mengalami kesulitan dalam membaca dan memahami spesifikasi rumah. Agar tidak sampai salah pilih, yuk kenali cara membaca spesifikasi rumah secara sederhana berikut Baca juga Mengenal Jenis dan Tipe Rumah yang Paling Umum ada di Indonesia Cara Membaca Spesifikasi Rumah 1. Tipe rumah Sangat sering pengembang memberikan nama tipe rumah dengan angka seperti tipe 36, tipe 42, tipe 70 dan sebagainya. Hal ini bukan tanpa alasan karena angka tersebut melambangkan luasan bangunan rumah. Jika tipe rumah 36, maka luas bangunan rumah adalah 36 meter persegi. Selain luas bangunan rumah, pada saat membaca spesifikasi rumah, perhatikan juga luasan tapak atau lahan. Luasan tapak menjadi penting untuk kamu yang berencana untuk merenovasi rumah di kemudian hari. Jadi, pastikan rasio luas bangunan dan ruas rumah setidaknya 12 dimana luas tapak setidaknya 2 kali lebih luas dari luas bangunan. Namun, untuk rumah dua lantai, cukup hitung luas lantai dasar saja untuk menentukan rasio luas tapak. 2. Pondasi Spesifikasi rumah selanjutnya yang kerap dicantumkan pada brosur rumah adalah pondasi. Pondasi menentukan kekuatan dan kekokohan dari rumah. Ada beberapa jenis pondasi yang umum digunakan sebagai spesifikasi rumah di perumahan seperti pondasi batu kali dan juga pile. Pondasi batu tapak termasuk yang paling umum ditemukan. Meskipun kuat dan kokoh, pondasi batu kali lebih cocok untuk diaplikasikan pada rumah tidak bertingkat, sedangkan untuk rumah bertingkat pile lebih baik digunakan jika rumah dibangun bertingkat. 3. Atap Pada saat membaca spesifikasi atap bangunan rumah, ada dua komponen yang umumnya bisa ditemukan yakni rangka atap dan juga material atap. Rangka atap menentukan kekokohan dan juga daya tahan dari struktur atap. Untuk saat ini, rangka atap paling populer digunakan adalah rangka atap baja ringan karena bobotnya yang ringan sehingga tidak menjadi beban struktur bangunan serta daya tahannya yang sangat baik. Sedangkan, untuk material atap bisa sangat bervariasi mulai dari genteng bata, genteng beton, hingga genteng metal. Setiap material atap memiliki keunggulannya masing-masing serta harga yang berbeda sehingga pastikan kamu melakukan riset terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas dari material atap yang kami miliki. 4. Dinding Sama halnya dengan material atap, dinding rumah juga memiliki banyak jenis material mulai bari batu bata, bata ringan, batako, bata fiber, dan berbagai jenis lainnya. Material dinding tak cuma mempengaruhi kekuatan bangunan tapi juga daya kedap suara dan lainnya. Pastikan kamu lakukan riset mengenai material dinding untuk ketahui kualitas dari dinding rumah. Selain materialnya, jika rumah menempel dengan bangunan tetangga, pastikan juga dinding rumah bagian tetangga merupakan double wall atau berdiri sendiri. 5. Finishing Membaca spesifikasi rumah pada bagian finishing, akan ada banyak komponen yang kamu harus perhatikan mulai dari material lantai, ukuran material lantai, finishing dinding, plafon dan sebagainya. Finishing mempengaruhi tampilan akhir dari rumah sehingga pada saat membaca brosur spesifikasi rumah pada bagian ini, kamu bisa mencoba melihat langsung gambarnya agar mendapatkan bayangan visual yang lebih baik. Harga dari material finishing juga sangat bervariasi dengan rentang harga yang berbeda-beda. Jadi, jika kamu membeli rumah, sesuaikan juga harga rumah dengan material finishing apa yang digunakan. 6. Pintu dan Jendela Spesifikasi rumah selanjutnya yang umum terdapat di brosur perumahan adalah komponen pintu dan jendela yang terdiri dari kusen pintu dan jendela serta daun pintu ataupun jendela yang digunakan. Beberapa material umum yang digunakan untuk kusen adalah alumunium dan kayu sedangkan untuk daun pintu bisa sangat bervariasi mulai dari kayu, GRC board, alumunium, hingga pintu metal lainnya. 7. Listrik dan Instalasi Air Pada saat membaca spesifikasi listrik dan instalasi air, data yang akan kamu terima adalah kapasitas listrik, sumber air, serta sistem septic tank. Untuk kapasitas listrik, pastikan voltase listrik yang disediakan pengembang sesuai dengan kebutuhanmu dan tidak terlalu sedikit. Sedangkan, umumnya sumber air pastikan perusahaan penyedia air merupakan perusahaan terpercaya. Baca juga Tren Desain Rumah Populer untuk Inspirasi Rumah Impianmu Itulah beberapa komponen spesifikasi rumah paling umum yang bisa kamu temukan saat melihat brosur rumah. Kegunaan spesifikasi rumah ini adalah agar kamu bisa mengetahui kualitas dari rumah yang akan kamu tempati kelak. Jadi, jangan malas untuk teliti membaca spesifikasi bangunan rumah sebelum membeli, ya!